Rabu, 03 November 2021

Hukum Menunda Mengerjakan Shalat Adalah Dosa Besar

Hukum menunda-nunda sholat adalah dosa besar.

Shalat harus tepat waktu, kecuali dalam 6 kondisi berikut:


  1. Tidak ada air


Dalam keadaan kelangkaan air untuk berwudhu, namun masih ada keyakinan dan harapan untuk mendapatkannya di akhir waktu, para ulama sepakat memfatwakan bahwa sholat lebih baik ditunda pelaksanaannya, bahkan meski sampai di bagian akhir dari waktunya.  


Mazhab Syafi'i menegaskan lebih utama menunda shalat tetapi dengan tetap berwudhu menggunakan air, daripada melakukan sholat di awal waktu, tetapi hanya dengan bertayamum dengan tanah.


  1. Menunggu Jama’ah


Meski sholat di awal waktu itu lebih utama, kenyataannya hal itu tidak bersifat mutlak. Sebab ternyata Rasulullah SAW sendiri tidak selamanya sholat di awal waktu. Ada kalanya beliau menunda shalat hingga beberapa waktu, namun tetap masih di dalam waktunya.


“Dan waktu Isya’ kadang-kadang, bila beliau SAW melihat mereka (para shahabat) telah berkumpul, maka dipercepat. Namun bila beliau melihat mereka berlambat-lambat, maka beliau undurkan.” (HR Bukhari Muslim)


  1. Tabrid


Terkadang bila siang hari sedang panas-panasnya, Rasulullah SAW menunda pelaksanaan sholat Dhuhur. Sehingga para ulama pun mengatakan bahwa hukumnya mustahab bila sedikit diundurkan, khususnya bila siang sedang panas-panasnya, dengan tujuan agar meringankan dan bisa menambah khusyuk. Dalilnya adalah sabda Rasulullah SAW berikut ini : 


إِذَا اشْتَدَّ البَرْدُ بَكَّرَ بِالصَّلاَةِ  وَإِذَا اشْتَدَّ الحَرُّ أَبْرَدَ بِالصَّلاَةِ 


Dari Anas bin Malik RA berkata bahwa Nabi SAW, bila dingin sedang menyengat, menyegerakan sholat. Tapi bila panas sedang menyengat, beliau mengundurkan sholat. (HR Bukhari)


  1. Buka Puasa


Terkadang Rasulullah SAW juga menunda pelaksanaan sholat Maghrib, khususnya bila beliau sedang berbuka puasa. Padahal waktu Maghrib adalah waktu yang sangat pendek.  


لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ


“Senantiasa manusia dalam kebaikan selama ia menyegerakan berbuka.” (HR. Bukhari dan Muslim)


  1. Makanan Terhidang


Sholat juga lebih utama untuk ditunda atau diakhirkan manakala makanan telah terhidang. Beliau SAW juga menganjurkan untuk menunda sholat manakala seseorang sedang menahan buang hajat. Itulah petunjuk langsung dari Rasulullah SAW dalam hadits shahih :  


لاَ صَلاَةَ بِحَضْرَةِ طَعَامٍ 


“Tidak ada shalat ketika makanan telah terhidang.” (HR  Muslim)


  1. Menahan buang hajat


وَلاَ هُوَ يُدَافِعُهُ الأَخْبَثَانِ  


“(Tidak ada sholat) atau ketika menahan kencing atau buang hajat.” (HR. Muslim).


Dengan demikian, mengakhirkan atau menunda pelaksanaan sholat tidak selamanya buruk, ada kalanya justru lebih baik, karena memang ada 'illat yang mendasarinya. Dalam format sholat berjamaah di masjid, wewenang untuk mengakhirkan pelaksanaan sholat berada sepenuhnya di tangan imam masjid.


Orang yang menunda atau bahkan meremehkan waktu shalat fardhu sampai lewat waktunya adalah dosa besar. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya: “Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan.” (QS. Maryam: 59)


Makna Idha’atus Shalat (menyia-nyiakan shalat) menurut sebagian ulama tafsir adalah shalat di luar waktunya dan suka meninggalkan shalat.


Umar bin Abdul Aziz berkata tentang maksud ayat di atas, “(makna,-ter) mereka menyia-nyiakan shalat itu bukan meninggalkannya, tetapi menunda-nunda waktunya.”


Imam Ibnu Katsir menukil perkataan al-Auza’i yang dari Musa bin Sulaiman dari Al-Qasim bin Mukhaimarah tentang maksud ayat di atas, “Mereka menyia-nyiakan (menunda-nunda) waktunya, kalau meninggalkan maka telah kafir.”



Glosarium:


Istilah ’illat barangkali kurang familiar di telinga kita. Kita lebih sering mendengar istilah dalil ketimbang ’illat. Walaupun sebenarnya dalam beberapa hal, ’illat dan dalil itu punya fungsi atau posisi yang kurang lebih sama. Bahkan dalam beberapa hal, istilah ’illat justru lebih mengena ketika menggunakan istilah dalil.



 

Sumber: Here1, Here2

 

© MEDISROMANSA

Minggu, 09 Mei 2021

Sabar Itu Indah, dalam islam

    Umat Islam dituntut untuk sabar tidak hanya ketika menghadapi musibah, tetapi juga ketika melakukan pekerjaan apapun dalam kehidupan. Perintah untuk sabar banyak tercantum dalam Alquran dan hadis. Salah satunya yakni surat Al-Baqarah ayat 45 yang berbunyi: 

    “Jadikan lah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu amat berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk”.

Makna Sabar

    Sabar (al-shabru) menurut bahasa artinya adalah menahan diri dari keluh kesah. Menurut M. Quraish Shihab, sabar adalah menahan diri atau membatasi jiwa dari keinginannya demi mencapai sesuatu yang baik atau luhur. Lawan dari sabar adalah keluh-kesah.

    Menurut Sukino dalam jurnal Konsep Sabar dalam Alquran dan Kontekstualisasinya dalam Tujuan Hidup Manusia, sabar adalah: “Menahan diri dari sifat kegundahan dan rasa emosi, kemudian menahan lisan dari keluh kesah serta menahan anggota tubuh dari perbuatan yang tidak terarah”. 

Keutamaan Sabar dalam Islam

1. Mendapat Pahala

    Allah berjanji akan menganugerahkan pahala kepada umat-Nya yang sabar. Hal ini dijelaskan dalam Al Quran surat An Nahl ayat 96 yang berbunyi: 

    "Apa yang ada di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan Kami pasti akan memberi balasan kepada orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan".

2. Orang yang Sabar dapat Mengambil Hikmah 

    Ketika dihadapkan pada musibah, kita seringkali merasa sedih, bahkan emosi. Namun apabila kita sabar dan memahami bahwa semua yang terjadi adalah kehendak Allah SWT, kita bisa mengambil hikmah dari ujian hidup.

Allah SWT berfirman:

    “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami, (dan Kami perintahkan kepadanya): ‘Keluarkan lah kaummu dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dan ingatkan lah mereka kepada hari-hari Allah’. Sesunguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi setiap orang penyabar dan banyak bersyukur.” (QS Ibrahim:5).

3. Martabat yang tinggi di surga

    Di akhirat, Allah menjanjikan martabat yang tinggi bagi setiap orang yang menjalani kehidupan di dunia dengan sabar.

    "Mereka itulah orang yang dibalas dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya," Al-Qur’an  surat Al-Furqan ayat 75.




Sumber: Here

 

© MEDISROMANSA


6 Keutamaan Malam Lailatul Qadar

 1. Malam Turunnya Alquran

Salah satu keutamaan malam lailatul qadar yaitu di malam tersebut Allah menurunkan Alquran. Hal ini terdapat pada firman Allah dalam surah Al-Qadr Ayat 1-5.

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ، وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ, لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ، سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar."

Al-Qura’n merupakan kitab suci paling mulia dan abadi. Bahkan keabadiaannya telah dijamin oleh Allah sampai hari kiamat. Di dalamnya terdapat penjelasan serta petunjuk bagi umat Muslim.

2. Lebih Baik dari Seribu Bulan

    Allah Ta’ala berfirman: "Lailatul Qadri Khoirun Min Alfi Syahrin" (Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. An Nakho'i mengatakan: "Amalan di Lailatul Qadar lebih baik dari amalan di 1000 bulan." (Lihat Latho-if Al Ma’arif, hal. 341).

    Mujahid, Qotadah dan ulama lainnya berpendapat bahwa yang dimaksud dengan lebih baik dari seribu bulan adalah sholat dan amalan pada Lailatul Qadar lebih baik dari sholat dan puasa di 1.000 bulan yang tidak terdapat Lailatul Qadar. (Zaadul Masiir, 9: 191). Ini sungguh keutamaan Lailatul Qadar yang luar biasa.

3. Turunnya Para Malaikat

    Keutamaan malam lailatul qadar lainnya yaitu para malaikat turun ke bumi. Pernyataan ini ada dalam QS Al-Qadr ayat 4 yang artinya:

    "Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan."

    Menurut Al-Imam Al-Qurthubi, setiap lapis langit dari sidratul muntaha, para malaikat turun ke bumi untuk mengaminkan doa-doa umat Islam yang dipanjatkan di malam itu sampai terbit fajar.

4. Keselamatan

    Masih lanjutan dari penjelasan QS Al-Qadr, di malam qadar Allah tidak menetapkan sesuatu melainkan hanya keselamatan yang menyertai hingga terbit fajar atau waktu subuh.

    "Maksud malam itu berarti setan tidak bisa melakukan perbuatan jahat dan keburukan," tulis Sarwat.

5. Istimewa bagi Umat Muhammad SAW

    Keistimewaan malam lailatul qadar ini hanya berlaku bagi golongan pengikut nabi Muhammad SAW, berdasarkan hadis yang diriwayatkan Al-Imam Malik dalam Al-Muwaththa:

    "Rasulullah diperlihatkan umur-umur manusia sebelumnya yang relatif panjang sesuai dengan kehendak Allah, sampai (akhirnya) usia-usia umatnya semakin pendek (sehingga) mereka tidak bisa beramal lebih lama sebagaimana umat-umat sebelum mereka beramal karena panjangnya usia mereka. Maka Allah memberikan Rasulullah lailatul qadar yang lebih baik dari seribu bulan." (HR.Malik).\

6. Dosa Orang yang Menghidupkan Malam Lailatul Qadar Diampuni Allah

    Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda

‎مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

    "Barangsiapa melaksanakan sholat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Al-Bukhari No 1901)



Sumber: Here

 

© MEDISROMANSA


Minggu, 21 Maret 2021

Kajian Isidential, Menutup Aurat

 



📆 Jumat, 12 Maret 2021

⌚ 11.30 – 13.00

 

Kajian Isidental kemuslimahan yang diadakan melalui media google meet. Walaupun nggak bisa ketemu dan bertatap muka secara langsung, kegiatan tetap berjalan dengan baik dan sangat menyenangkan. Kajian ini telah dipersiapkan oleh ketua Divisi Kemuslimahan, yaitu Ainun Khoirunnisa. Kajian ini di pandu oleh mba Dwi Agustian S.Pd.

Poin penting kajian isidental :

v  Mengingatkan bahwa style fashion sekarang mulai tidak sesuai dengan sayariat islam.

v  Mengajarkan kita bagaimana berpakaian tertutup yang sesuai dengan syariat islam.

v  Batasan aurat wanita adalah seluruh tubuhnya, kecuali wajah dan telapak tangan.

v  Beribadah dengan mengikuti ketetapan allah swt. Yaitu menutup aurat dan berhijab syar'i bagi muslimah.

 

Dokumentasi :



 





 


 

© MEDISROMANSA



Kewajiban Menutup Aurat Bagi Muslimah

 

Kajian Insidental Kemuslimahan

‘Kewajiban Menutup Aurat Bagi Muslimah’

📆 Jumat, 12 Maret 2021

⌚ 11.30 – 13.00

يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِّاَزْوَاجِكَ وَبَنٰتِكَ وَنِسَاۤءِ الْمُؤْمِنِيْنَ يُدْنِيْنَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيْبِهِنَّۗ ذٰلِكَ اَدْنٰىٓ اَنْ يُّعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا

“Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (Q.S. Al-Ahzab: 59)

 

Apakah sih alasan utama kalian mengenakan hijab dan menutup aurat?

Alasan kita mengenakan hijab mungkin kebanyakan adalah dorongan dari orang-orang sekitar. Ada yang karena ngelihat teman sekelah, eh jadi keikutan, ada yang disuruh sama orangtua, ada yang mengenakan hijab karena guru mengatakan kalau ga pakai jilbab nanti orangtua masuk neraka, sampai ke alasan mengenakan hijab karena sering ketemu sama guru ngaji di masjid.

Terkadang tanpa kita sadari, alasan-alasan keterpaksaan atau perintah dari orang sekitar kita itu memberikan dampak yang besar dalam hidup kita. Salah satunya dalam hal berhijab. Saat menggunakan hijab, awalnya mungkin nggak nyaman. Tapi saat sudah terbiasa, rasanya pasti risih banget kalau sehelai rambut keluar dari hijab kita. Apalagi kalau sampai nggak pakai hijab, kepala rasanya kayak ada yang kurang.

-.-

Zaman sekarang ini, tidak semua wanita yang mengaku islam namun tidak menutup aurat. Ada pula yang menutup aurat namun tidak sesuai dengan syariat Islam. Apa saja sih syarat menutup aurat yang sesuai dengan syariat Islam?

 

Menurut kalian, yang mana kah di antara wanita di atas yang menutup aurat sesuai dengan syariat Islam? Gambar 1, 2, atau 3?

“Menurut saya gambar 1, mba”

“Menurut saya gambar 3”

“Tidak ada mba”

Kita harus tahu, bahwa dalam syariat Islam, bagi seorang muslimah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan kedua telapak tangannya merupakan aurat yang wajib tertutupi. Jika kita telaah nomor 1 dan 3, kedua muslimah tersebut menutup aurat dengan baik. Karena kaki merupakan termasuk aurat, sudah seharusnya kita menggunakan kaus kaki, untuk menutupi kedua kaki kita.

Selain menutupi seluruh tubuh, menutup aurat yang sesuai dengan syariat Islam adalah dengan mengenakan pakaian yang tebal, tidak menerawang, dan tidak memperlihatkan lekuk tubuh. Karena menutup aurat berarti kita menutupi bagian tubuh kita yang harus ditutupi karena tidak “pantas” dilihat oleh orang lain yang bisa menimbulkan rasa malu.

Jika kita telaah lagi ketiga gambar, ketiga-tiganya belum sesuai dengan syariat Islam, ketiga gambar tersebut tidak menggunakan hijab hingga menutupi dada mereka. Sehingga masih memperlihatkan bentuk dada mereka. Seharusnya ketiga wanita tersebut menggunakan hijab yang panjang karena dapat menutupi dada mereka.

Oleh karena itu, untuk menjadi muslimah yang sesuai dengan syariat Islam, sudah seharusnya kita menutup aurat, bukannya mengumbarnya. Dengan menutup aurat, menunjukkan jati diri kita bahwa kita bukanlah seorang perempuan murahan dan tanamkan dalam hati kita, bahwa Hijab memang menutupi tubuh kita, tapi hijab juga membuka pikiran kita untuk mengenal keindahan yang lebih besar, yaitu Diri-Nya (Allah).

 

"Hijab bukan hanya untuk wanita yang pandai agamanya saja. Hijab juga bukan hanya untuk wanita yang pandai mengaji saja. Tapi hijab adalah kewajiban bagi semua wanita yang mengaku dirinya muslimah."

  

 

 

© MEDISROMANSA

Selasa, 02 Maret 2021

Keutamaan Membaca Surah Al-Kahfi

Keutamaan Membaca Surat Al Kahfi di Malam dan Hari Jumat.

Hadits Pertama:

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ

“Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada malam Jum’at, dia akan disinari cahaya antara dia dan Ka’bah.” (HR. Ad Darimi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no. 6471)

Hadits Kedua:

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ

“Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at, dia akan disinari cahaya di antara dua Jum’at.”

(HR. An Nasa’i dan Baihaqi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no. 6470)

Ada berbagai keutamaan yang Allah SWT berikan kepada hambanya yang membaca surat Al-Kahfi, yakni:

1. Terhindar dari Fitnah Dajjal

Keutamaan pertama yang diberikan Allah kepada hamba-hambanya adalah dihindarkan dari fitnah Dajjal.

Jika seseorang membaca bahkan hafal 10 ayat pertama dan 10 ayat terakhir dari surat Al-Kahfi, maka Allah SWT akan melindunginya dari fitnah dajjal, sebagaimana yang dijelaskan hadis berikut:

Dari Abu Darda’ dari Nabi SAW bersabda,

“ Barang siapa membaca sepuluh ayat terakhir dari surat surat Al-Kahfi, maka ia akan dijaga dan dilindungi dari fitnah Dajjal.”

(HR. Ahmad)

3. Akan Diterangi Cahaya oleh Allah SWT

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

"Siapa yang membaca Surat Al Kahfi, maka jadilah baginya cahaya dari kepala hingga kakinya, dan siapa yang membaca keseluruhannya maka jadilah baginya cahaya antara langit dan bumi.”

(HR Ahmad)

4. Dijauhkan dari Godaan Setan

Setan akan selalu merusak iman dan mengajak manusia kejalan kesesatan. Setan adalah musuh terbesar manusia, terutama dalam melakukan perbuatan baik dan beribadah. Membaca surat Al-Kahfi dapat membuat seseorang terhindar dari godaan setan ini.

Sebuah hadits oleh Ibnu Mardawaih dari Abdullah bin Mughaffal, bahwa

“Sebuah rumah yang selalu dibacakan surat Al-Khafi dan surat Al-Baqarah maka rumah itu tidak akan dimasuki setan sepanjang malam tersebut. Dengan demikian, bacalah surat Al-Kahfi agar terhindar dari gangguan setan yang terkutuk.”

5. Diampuni Dosanya

Jika seseorang membaca surat Al-Kahfi maka Allah SWT akan mengampuni segala dosa-dosanya.

Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat, maka akan memancar cahaya dari bawah kakinya sampai ke langit, akan meneranginya kelak pada hari kiamat, dan diampuni dosanya antara dua Jumat."

(HR. Abu Bakr bin Mardawaih)

6. Pengingat Hari Kiamat

Dalam surat Al-Kahfi ayat 47 diingatkan akan datangnya hari kiamat suatu hari nanti. Manusia akan diperlihatkan dengan gunung-gunung yang terbang. Seluruh manusia akan dikumpulkan dan tidak ada seorang manusia pun yang tersisa di bumi.

Artinya:

"Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak kami tinggalkan seorangpun dari mereka."

(QS Al Kahfi:47)

7. Surat Al Kahfi Menjelaskan Tanda Kebesaran Allah SWT

Imam Nawawi menjelaskan bahwa pada awal surat Al-Kahfi terdapat keajaiban-keajaiban dan tanda-tanda kebesaran Allah SWT.

"Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka Jahannam tempat tinggal bagi orang-orang kafir."

(QS. Al Kahfi:102)

8. Diterangi Cahaya Di Antara Dua Jum'at

Banyak hadits yang membicarakan pahala membaca Surat Al-Kahfi. Diberitakan, dalam hal ini, orang yang melafalkan sepuluh ayat pertama (atau sepuluh ayat terakhir menurut hadits) dari surah ini, akan diterangi oleh cahaya (Noor) antara hari Jumat ini dan berikutnya.

Nabi (saw) berkata: "Siapa pun yang membaca Surah Al-Kahfi (Gua) pada hari Jumat, Allah menerangi itu antara dua hari Jumat."

Hadits diriwayatkan oleh An-Nassai, Al-Hakem dan Al-Bayhaqi menurut Abu Said al-Khudari, disahkan oleh Al-Albani.

Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, berkata Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat, maka akan memancar cahaya dari bawah kakinya sampai ke langit, akan meneranginya kelak pada hari kiamat, dan diampuni dosanya antara dua Jumat."

(HR. Abu Bakr bin Mardawaih)

Dalam Surat Al-Kahfi, terdapat berbagai kisah dan penjelasan terkait keimanan, hukum-hukum islam, serta pengingat akan hari kiamat.

Surat ini menjelaskan berbagai konsep keimanan, seperti kekuasaan Allah SWT hingga dasar-dasar Tauhid dan kalimat-kalimat Allah (ilmu-Nya), amat luas sekali, meliputi segala sesuatu.

Selain itu, surat Al Kahfi menceritakan beberapa kisah yang bisa dijadikan hikmah dan pembelajaran bagi umat islam, yakni kisah 7 pemuda Ashabul Kahfi, kisah Nabi Musa AS dengan Nabi Khidir, dan juga kisah Dzulkarnain dengan Ya'juj dan Ma'juj.


 

Sumber: 1 , 2 , 3


© MEDISROMANSA

Senin, 08 Februari 2021

10 Muwasafat Tarbiyah

 Muwasafat berasal daripada perkataan akar (wa-sho-fa) yang membawa maksud ciri-ciri atau watak atau rupa diri. Muwasafat adalah pelaku kepada perkataan (wa-sho-fa) atau disebut sebagai (fai’l) yang bermaksud penyerlahan watak secara khusus.

Menurut Dr Ali Abdul Halim Mahmud dalam buku yang berjudul terjemahan ‘peringkat-peringkat tarbiyah ikhwanul muslimin’ mendefinasikan tarbiyah ialah cara ideal berinteraksi dengan manusia untuk mengubah mereka dari satu keadaan kepada keadaa yang lebih baik.

Muwasafat tarbiyah ialah ciri-ciri ataupun peribadi yang perlu ada pada seorang seorang muslim.

Muwasafat Tarbiyah adalah kriteria yang perlu ditanamkan dalam diri untuk membentuk keperibadian Muslim yang unggul. Insyaallah.

Bila disederhanakan, sekurang-kurangnya ada 10 profil atau ciri khas yang harus lekat pada pribadi muslim.


1.      1. Salimul Aqidah (Good Faith)

Aqidah yang bersih (salimul aqidah). Dengan kebersihan dan kemantapan aqidah, seorang muslim akan menyerahkan segala perbuatannya kepada Allah sebagaimana firman-Nya yang artinya: ‘Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku, semua bagi Allah Tuhan semesta alam’ (QS 6:162).

Karena memiliki aqidah yang salim merupakan sesuatu yang amat penting, maka dalam da’wahnya kepada para sahabat di Makkah, Rasulullah Saw mengutamakan pembinaan aqidah, iman atau tauhid.

Beberapa contoh dari penerapan Salimul Aqidah, yaitu:

1) Tidak mengkafirkan seorang muslim

2) Tidak mengedepankan makhluk atas Khaliq

3) Mengingkari orang-orang yang memperolok-olokkan ayat-ayat Allah swt dan tidak bergabung dalam majlis mereka

 

2.       2. Shahihul Ibadah (Right Devotion)

Ibadah yang benar (shahihul ibadah). Dalam satu haditsnya; beliau (Muhammad Saw) menyatakan: ’shalatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku shalat.’ Dari ungkapan ini maka dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan setiap peribadatan haruslah merujuk kepada sunnah Rasul Saw yang berarti tidak boleh ada unsur penambahan atau pengurangan.

Beberapa aplikasi dalam kehidupan sehari-hari dari shahihul ibadah, yaitu:

1. Khusyu’ dalam shalat

2. Qiyamul-Lail minimal satu kali dalam sepekan

3. Bersedekah


3.       3. Matinul Khuluq (Strong Character)

Akhlak yang kokoh (matinul khuluq) atau akhlak yang mulia. Dengan akhlak yang mulia, manusia akan bahagia dalam hidupnya, baik di dunia apalagi di akhirat. Rasulullah Saw diutus untuk memperbaiki akhlak dan beliau sendiri telah mencontohkan kepada kita akhlaknya yang agung sehingga diabadikan oleh Allah di dalam Al- Qur’an, Allah berfirman yang artinya: ‘Dan sesungguhnya kamu benar- benar memiliki akhlak yang agung’ (QS 68:4).

Aplikasi dari matinul khuluq yang dapat diperaktikkan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:

1. Tidak ‘inad (membangkang)

2. Tidak banyak mengobrol

3. Sedikit bercanda

 

4.       4. Qowiyyul Jismi (Physical Power)

Kekuatan jasmani (qowiyyul jismi). Kekuatan jasmani berarti seorang muslim memiliki daya tahan tubuh sehingga dapat melaksanakan ajaran Islam secara optimal dengan fisiknya yang kuat. Shalat, puasa, zakat dan haji merupakan amalan di dalam Islam yang harus dilaksanakan dengan fisik yang sehat atau kuat, apalagi perang di jalan Allah dan bentuk- bentuk perjuangan lainnya.

Rasulullah Saw bersabda yang artinya: ‘Mu’min yang kuat lebih aku cintai daripada mu’min yang lemah’ (HR. Muslim).

Aplikasi dari matinul khuluq yang dapat diperaktikkan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:

1)      Mengikuti petunjuk kesehatan dalam makanan dan minuman, seperti:

a.       Membersihkan peralatan makan dan minum

b.       Menjauhi makanan yang diawetkan dan mengkonsumsi minuman alami

2)      Mengikuti petunjuk kesehatan tentang tidur dan bangun tidur, seperti:

a.       Tidur 6 - 8 jam dan bangun sebelum fajar

b.       Berlatih 10 - 15 menit setiap hari

c.       Berjalan 2 - 3 jam setiap pekan

 

5. Mutsaqqoful Fikri (Thinking Brilliantly)

Intelek dalam berpikir (mutsaqqoful fikri) merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang penting. Karena itu salah satu sifat Rasul adalah fatonah (cerdas) dan Al-Qur’an banyak mengungkap ayat-ayat yang merangsang manusia antuk berpikir. Misalnya firman Allah yang artinya: Mereka bertanya kepadamu tentang, khamar dan judi. Katakanlah: ‘pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya.’ Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: ‘Yang lebih dari keperluan.’ Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir (QS 2:219).

Allah mempertanyakan kepada kita tentang tingkatan intelektualitas seseorang sebagaimana firman-Nya yang artinya: Katakanlah: samakah orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui, sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran (QS 39:9).

Aplikasi dari mutsaqqoful fikri yang dapat diperaktikkan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:

1) Hafal juz 28 dan 29 dengan baik

2) Membaca tafsir Al Qur’an juz 28 dan 29

3) Mengaitkan antara Al Qur’an dengan realita

 

6. Mujahadatun Linafsihi (Continence)

Berjuang melawan hawa nafsu (mujahadatun linafsihi). Setiap manusia memiliki kecenderungan pada yang baik dan yang buruk. Melaksanakan kecenderungan pada yang baik dan menghindari yang buruk amat menuntut adanya kesungguhan dan kesungguhan itu akan ada manakala seseorang berjuang dalam melawan hawa nafsu. Oleh karena itu hawa nafsu yang ada pada diri manusia harus diupayakan tunduk pada ajaran Islam, Rasulullah Saw bersabda yang artinya: Tidak beragmana seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (ajaran islam) (HR. Hakim).

Aplikasi dari mujahadatun linafsihi yang dapat diperaktikkan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:

1) Memerangi dorongan-dorongan nafsu

2) Tidak berlebihan dalam mengkonsumsi yang mubah

3) Selalu menyertakan niat jihad

 

7. Harishun ‘ala Waqtihi (Good time management)

Pandai menjaga waktu (harishun ala waqtihi). Allah Swt banyak bersumpah di dalam Al-Qur’an dengan menyebut nama waktu seperti wal fajri, wad dhuha, wal asri, wallaili dan sebagainya.

Waktu merupakan sesuatu yang cepat berlalu dan tidak akan pernah kembali lagi. Oleh karena itu setiap muslim amat dituntut untuk memakai waktunya dengan baik. Maka diantara yang disinggung oleh Nabi Saw adalah memanfaatkan momentum lima perkara sebelum datang lima perkara, yakni waktu hidup sebelum mati, sehat sebelum sakit, muda sebelum tua, senggang sebelum sibuk dan kaya sebelum miskin.

Aplikasi dari harishun ala waqtihi yang dapat diperaktikkan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:

1) Memperhatikan adab Islam dalam berkunjung dan mempersingkat pemenuhan hajatnya

2) Memelihara janji umum dan khusus

3) Mengisi waktunya dengan hal-hal yang berfaedah dan bermanfaat

 

8. Munazhzhamun fi Syu’unihi (Well Organized)

Teratur dalam suatu urusan (munzhzhamun fi syuunihi). Maksudnya, mengerjakan sesuatu secara profesional. Yang dimaksud profesional di sini adalah, mengerjakan atau menyelesaikan segala sesuatu tepat pada waktunya, pola perilaku baik, teratur, dan sebagainya.

Aplikasi dari munzhzhamun fi syuunihi yang dapat diperaktikkan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:

1) Shalat sebagai penata waktunya

2) Teratur di dalam rumah dan kerjanya

3) Merapikan ide-ide dan pikiran-pikirannya

 

9. Qodirun ‘alal Kasbi (Independent)

Mandiri (qodirun alal kasbi). Dalam kaitan menciptakan kemandirian inilah seorang muslim amat dituntut memiliki keahlian apa saja yang baik, agar dengan keahliannya itu menjadi sebab baginya mendapat rezeki dari Allah Swt, karena rezeki yang telah Allah sediakan harus diambil dan mengambilnya memerlukan skill atau ketrampilan.

Aplikasi dari qodirun alal kasbi yang dapat diperaktikkan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:

1) Bekerja dan berpenghasilan

2) Tidak berambisi menjadi pegawai negeri

3) Mengutamakan spesialisasi langka yang penting dan dinamis

 

10. Naafi’un Lighoirihi (Giving Contribution)

Bermanfaat bagi orang lain (nafi’un lighoirihi). Manfaat yang dimaksud tentu saja manfaat yang baik sehingga dimanapun dia berada, orang disekitarnya merasakan keberadaannya karena bermanfaat besar.

Rasulullah saw bersabda yang artinya: sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain (HR. Qudhy dari Jabir).

 Aplikasi dari nafi’un lighoirihi yang dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:

1) Komitmen dengan adab Islam di dalam rumah

2) Mendorong orang lain berbuat baik

3) Membantu yang membutuhkan


Demikian secara umum profil seorang muslim yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadits, sesuatu yang perlu kita standarisasikan pada diri kita masing-masing.


 

Sumber: 123

 

© MEDISROMANSA

Sabtu, 23 Januari 2021

Manajemen Waktu

Waktu yang kita punya adalah 24 jam dalam sehari untuk bisa mempergunakannya dengan tepat dan efisien menurut kebutuhan masing- masing individu. Hanya saja tidak semua orang mengerti atau menggunakan waktu yang mereka punya dengan sebaik mungkin juga bahkan lalai untuk memahami konsep waktu yang berharga. Karena inilah adanya istilah, pemberdayaan dan penerapan time management atau manajemen waktu.

Manajemen waktu merupakan suatu guideline atau panduan yang terdiri dari perencanaan, pengendalian dan struktural cara menggunakan terhadap seberapa banyak waktu yang kita pakai dan gunakan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Seorang individu harus memahami nilai waktu baginya untuk berhasil dalam aspek kehidupan dan pekerjaan. Orang yang membuang waktu adalah orang yang gagal dalam mengatur pola hidup dan identittas mereka sendiri.

Manajemen waktu adalah proses perencanaan dan pengendalian secara sadar terhadap waktu yang dihabiskan untuk kegiatan tertentu, terutama untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan produktivitas. Cara ini juga melibatkan tindakan menyeimbangkan berbagai tuntutan terhadap seseorang yang berkaitan dengan pekerjaan, kehidupan sosial, keluarga, hobi, minat pribadi dan komitmen dengan keterbatasan waktu.

Menggunakan waktu dengan efektif memberi seseorang kelebihan juga pilihan untuk mengelola kegiatan menurut keputusan dan kebijaksanaan mereka sendiri. Manajemen waktu biasanya selalu didukung oleh berbagai keterampilan, alat serta teknik yang digunakan untuk mengatur waktu ketika menyelesaikan tugas, proyek dan tujuan tertentu sesuai dengan tanggal deadline.

 

Manfaat, Fungsi dan Tujuan Manajemen Waktu Bagi Kehidupan Sehari-Hari :

1.       Tugas Tertata Dengan Rapi

Mengelola waktu dengan baik akan membuat tugas anda tertata dengan sangat rapi. Karena melakukannya dengan langkah demi langkah tanpa tergesa-gesa, sehingga menghasilkan sesuatu yang sangat sempurna.

2.       Mempercepat Segala Urusan

Dengan pengelolaan waktu yang sangat baik, tugas ataupun masalah yang anda hadapi akan cepat selesainya. Karena tidak menunda-nunda waktu yang telah ditetapkan sebagaimana mestinya.

3.       Melatih Disiplin

Aturan waktu yang anda buat akan menjadikan hal tersebut sebagai patokan untuk tidak menunda pekerjaan lagi. Hal tersebut akan melatih anda menjadi orang yang lebih disiplin.

4.       Bertanggung Jawab

Selain itu, efek dari pengelolaan waktu yang baik akan menjadikan kamu sebagai orang yang bertanggung jawab. Karena mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh dan tepat waktu.

            

Cara Melatih Manajemen Waktu Membangun Disiplin Diri Sendiri :

1.       Buatlah Daftar Agenda

Hal yang pertama adalah membuat daftar agenda anda sendiri, dan berisikan tentang poin-poin yang sangat penting mengenai tugas atau tujuan yang harus kamu lakukan serta diselesaikan dengan waktu yang telah ditentukan.

2.       Atur Prioritas Utama

Supaya waktu yang anda gunakan bisa produktif, anda diwajibkan harus bisa mengatur apa yang menjadi Prioritas utama anda dibandingkan dengan kepentingan pribadi anda. Misalkan, lebih baik mengerjakan tugas sekolah dibandingkan menonton film kesukaan anda.

3.       Mengenali Waktu Produktifmu

Dalam keseharian anda, anda akan mengenali dimana waktu produktif anda yang tepat. Jika anda telah mengenali waktu anda sendiri, kerjakanlah tugas-tugas tersulit anda. Karena di waktu yang produktif tersebut akan lebih mudah dalam mengembangkan pola pikir anda.

4.       Jangan Menunda Waktu

Waktu memang sangat berharga dalam hidup, jadi jangan ditunda-tunda apapun itu keadaanya. Tugas yang seharusnya anda lakukan, lakukanlah. Jangan biarkan waktu anda terbuang dengan sia-sia.

5.       Fokus Terhadap Prioritas dari Daftar Agendamu

Jika waktu anda telah tertata dengan baik, fokuskan terhadap apa yang telah menjadi prioritas utama dan dan yang pertama dari daftar agenda yang telah kamu buat. Lakukanlah sebaik mungkin.


Ingat ya, orang sukses bukanlah orang yang punya banyak harta. Tapi orang sukses adalah orang yang mampu memanfaatkan waktu luangnya dengan optimal.

 

 

Sumber: Here

 

© MEDISROMANSA

Pengikut